Stok bantuan makanan di tempat pengungsian korban banjir Desa Teluk Selong Ulu Kabupaten Banjar kini sudah menipis.
Hal ini diutarakan beberapa diantara mereka yang kini mengungsi di salah satu gedung sekolah, lantaran rumah mereka terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 1 meter dalam beberapa hari terakhir.
“Beberapa hari yang lalu ada bantuan dari sejumlah instansi, tapi karena kita disini sudah ada semingguan lebih, yaa otomatis bantuan makanan itu berkurang dan kini sudah menipis,”ujar Rianti, salah satu dari belasan pengungsi di gedung sekolah ini,Senin(4/1/2021).
Lanjut Rianti, beberapa hari yang lalu bantuan kebutuhan di tempat pengungsian ini ada disalurkan oleh instansi Pemerintahan dan Polri. Bahkan BPBD Kalimantan Selatan sempat mendirikan dapur umum bagi para korban banjir di Desa Teluk Selong Ulu ini.
“Mudah-mudahan bantuan itu kembali ada dalam beberapa hari ini sebelum stok bantuan yang sebelumnya benar-benar habis,” harapnya.
Pengungsi lainnya, Gusti Fatma menuturkan, saat ini warga yang terdampak banjir yang mengungsi di gedung sekolah ini ada belasan jiwa dari Enam Kepala Keluarga(KK).
“Banjir kali ini yang paling tinggi dan paling lama dibandingkan sebelumnya, saya sudah ada Delapan hari di tempat mengungsi ini, sebelumnya sudah Tiga hari di rumah keluarga, jadi sudah belasan hari saya meninggalkan rumah yang terendam banjir sekitar satu meter.Kalau banjir tahun-tahun sebelumnya tidak sampai seperti ini dan kami tidak pernah mengungsi,”tuturnya.
Selain Stok bantuan makanan yang mulai menipis, Gusti Fatma juga khawatir penyakit sudah mulai menyerang mereka di tempat pengungsian ini.
“Sudah juga ada tenaga medis mendatangi kami disini, tapi namanya penyakit di tengah banjir seperti ini yaa tentunya kami khawatir, apalagi gatal-gatal dan sakit badan itu kami alami sekarang. Mudahan banjirnya cepat surut, nyaman kami bulik ke rumah,”ucapnya.
