Sejak Festival Pinus Merkusi yang diadakan oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata(Disporabudpar) Kota Banjarbaru pada tahun 2017 lalu, Hutan Pinus Mentaos I di Jl.Suriansyah Ujung Kel.Mentaos Kec.Banjarbaru Utara,hingga kini terus meriah dengan berbagai macam hiasan warna-warni.
Meski demikian, lokasi yang dulunya hanya merupakan area budidaya pohon pinus, kini tetap dijaga keasrian alamnya dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang dimiliki kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.
“Penanaman pohon pinus ini dilakukan sejak tahun 1950’an, bibitnya waktu itu didatangkan langsung dari pulau Jawa karena pohon pinus kala itu belum ada di Kalimantan,”ungkap RT 03 Mentaos, Ali Yusuf,Sabtu(22/08/2020).
Ia juga mengatakan, penanaman pohon pinus kala itu, selain di kota Banjarbaru juga dilakukan di Kabupaten Tanah Bumbu,Tanah Laut, dan Kotabaru.
“Dari informasi yang pernah saya dapat, pohon pinus ini sengaja ditanam di berbagai daerah di Kalimantan Selatan, untuk bahan baku utama pembuatan kertas,”ucapnya.
Sementara, Pensiunan Pengawas Kehutanan,Marjuki,juga mengungkapkan hal senada.Menurutnya, kayu dari pohon pinus ini dulunya dibawa ke Martapura untuk pengolahan kertas oleh salah satu perusahaan
“Namun sayang,itu tidak bertahan lama.Sebab pabrik kertas tersebut tutup sekitar tahun 1980’an,”
“Untungnya,ratusan pohon pinus yang ada dilahan sekitar se-hektar ini sudah dikelola jadi tempat wisata.Semoga dapat tetap dijaga kelestariannya,”harapnya.
