Martapura – Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar pada Selasa (5/4/2022) kemarin menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Inovasi Daerah Tahun 2022 di Hotel Rodhita Banjarbaru.
Pelaksanaan Bimtek yang melibatkan jajaran pemerintah daerah Kabupaten Banjar ini dibuka langsung Sekda Banjar, M. Hilman.
M. Hilman mengatakan Bimtek ini digelar sebagai upaya pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan inovasi daerah yang nanti akan dibimbing Bappedalitbang melalui aplikasi Intan Bakilau.
Hal ini dikatakan katanya untuk mencapai visi Kabupaten Banjar yang Maju, Mandiri dan Agamis (Manis) yang nanti akan dilaksanakan semua Stakeholder sesuai dengan tugas dan fungsinya.
”Agar bisa berjalan secara efektif dan efisien untuk peningkatan pelayanan publik yang lebih baik,” katanya.
Hilman menjelaskan Inovasi Daerah merupakan peluang bagi daerah untuk berkreativitas dan berkarya melahirkan ide dan gagasan baru untuk mendukung peningkatan kinerja Pemerintah Daerah.
”Inovasi Daerah sesuai dengan PP Nomor 38 Tahun 2017 yang mengatur inovasi daerah baik dari prinsip, kriteria dan mekanisme inovasi daerah, sebagai suatu kebijakan daerah,” ujarnya.
Hilman berharap bisa tumbuh keberanian dan jangan takut untuk berinovasi, sesuai regulasi yang dalam pelaksanaannya mewujudkan masyarakat Kabupaten Banjar yang Manis.
Sementara itu Kepala Bappedalitbang Banjar M. Riza Dauly menambahkan perlu ada perubahan mental model, yaitu perubahan mindset atau cara berpikir masyarakat agar lebih kreatif dan inovatif.
”Bekerja seperti biasanya dengan berubahnya mental model menjadi bekerja sebagaimana seharusnya,” tambahnya.
Riza Dauly menjelaskan banyak inovasi-inovasi daerah di Kabupaten Banjar yang telah berjalan dan bahkan mendapatkan penghargaan, antara lain Gebrak Jamban, Intan Bakilau, Gelang Anting Manis dan Pakulih Anam.
Pada Bimtek ini nanti akan di diagnosa atau draft up tentang inovasi yang diusulkan oleh masing-masing inovator, tidak hanya dari perangkat daerah di Kabupaten Banjar tapi juga dari pemerintah desa.
“Seperti di Desa Sungai Rangas Tengah, dengan membuka wisata Khatulistiwa yang cukup bagus, ada kreativitas dari desa, salah satu contoh dari inovasi pemerintahan desa,” jelas Riza Dauly.
