Banjarbaru – Sebelumnya saksi dokter Forensik dr Mia Yulia dihadirkan pada sidang, kasus pembunuhan yang dilakukan TNI AL Jumran kepada Juwita Jurnalis Banjarbaru, di Dilmil I-06 Banjarmasin bertempat di Banjarbaru, Senin (19/5/25).
Menurut kesaksian dr Mia, pemitingan yang dilakukan Jumran kepada Juwita cenderung menggunakan tangan kanan, namun faktanya Jumran kidal atau bisa dikatakan terbiasa menggunakan tangan kiri.
Menanggapi hal itu, Kepala Odmil III-15 Banjarmasin Letkol Chk Sunandi mengatakan, mengenai proses piting dan pencekikan, bahwasanya terdakwa kidal.
“Terdakwa belum kita periksa jadi kita tidak tahu, hanya saya menegaskan kepada dokter Mia, tadi saya peragakan kalau saya kidal kekuatan mana yang lebih dominan, antara jempol dan 4 jari lainnya,” ujarnya.
“Lalu tadi dr Mia menjawab yang lebih kuat adalah jempol, dan itu bersesuaian dengan patah di leher bagian kiri si korban,” sambungnya.
Kendati demikian, terkait pitingan Sunandi menjelaskan, pitingan itu bisa dilakukan ditangan kanan dan tangan kiri.
“Nanti itu akan terjawab, jika sudah dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa,” tuntasnya.
