SAMARINDA. Kelangkaan gas Melon atau gas 3 kilogram di pasaran sangat dirasakan oleh warga Samarinda. Khususnya diwilayaj Palaran dan Samarinda Seberang.
Anehnya juga beberapa agen Gas Elpiji yang bekerjasama dengan Pertamina mengaku belum dikirimin stok dari Pertamina. Bahkan ketika gas datang, hanya berselang beberapa menit, gas melon yang ada tadinya juga langsung habis.
Begitu juga yang terjadi di warung klontongan yang biasa menjual gas 3 kilogran eceran. Dimana biasanya bersusun puluhan tabung, kini sepi bahkan semuanya mengatakan kosong dan tidak mendapatkan stok.
“Kosong tidak ada dipangkalan tadi kami tunggu juga tidak ada semingguan ini, ” ujar Lasmi salah satu pedagang klontongan di kawasan Palaran.
Dikonfirmasi terkait kelangkaan ini, Pertamina pun menyebut, bahwa sudah melakukan pemenuhan terkait kebutuhan gas 3 kilogram untuk wilayah Samarinda. Terutama menjelang Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban yang tiba sebentar lagi.
Dijelaskan bahwa PT Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan melakukan penambahan secara fakultatif sebanyak total 22.400 tabung. Hal ini disampaikan oleh Area Manager Communications, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, kepada awak media, pada Senin (3/6) kemarin.
“Sebelumnya kami juga telah menambah sebanyak 17.360 tabung dan besok akan ditambah lagi 22.400 tabung sehingga total sebanyak 39.760 tabung akan dilakukan secara fakultatif di minggu ini. Bukan tidak mungkin jumlah tersebut akan ditambah lagi seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat jelang hari raya idul adha tahun ini,” ujarnya.
Sementara itu, untuk kuota subsidi gas elpiji 3 kilogram di Samarinda, Arya menyampaikan bahwa saat ini kuota masih dalam kondisi aman. “Total sebanyak 20 agen dan 550 pangkalan Elpiji 3 kilogram melayani masyarakat di Samarinda. Hingga saat ini dari kuota sekitar 9,7 juta tabung tahun 2024 telah tersalur sekitar 4 juta tabung. Artinya secara kuota masih ada lebih dari 50 persen dan kondisi stok saat ini juga dalam keadaan aman,” bebernya.
Meskipun kuota dan stok dipastikan aman, namun Pertamina menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying dan bagi masyarakat dengan ekonomi mampu tidak menggunakan Elpiji 3 kilogram bersubsidi.
Arya menegaskan, bahwa berulang kali menginformasikan bahwa Elpiji 3 kilogram merupakan barang bersubsidi yang ditujukan bagi masyarakat dengan ekonomi kurang mampu atau miskin.
“Bagi masyarakat dengan ekonomi mampu harus menggunakan LPG non subsidi yaitu Bright Gas. Saat ini pun penerapan penggunaan KTP untuk membeli Elpiji 3 kilogram sudah dijalankan sehingga kedepannya kami harapkan penyaluran gas bersubsidi bisa lebih tepat sasaran,”tegasnya.
Pertamina juga membuka layanan informasi melalui kontak Pertamina 135 ataupun aplikasi MyPertamina untuk memudahkan konsumen. “Kami berkomitmen akan terus memastikan kebutuhan energi berupa BBM dan LPG bagi masyarakat terpenuhi sehingga jika ada kebutuhan informasi ataupun masukan dan saran, masyarakat dapat menghubungi kontak layanan tersebut dan kami siap membantu,” pungkasnya.