Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret 2021 mendatang diperingati Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Piranha Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dengan melaksanakan Aksi Kali Bersih Sungai di Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Minggu (14/3/2021).
Kegiatan Aksi Kali Bersih Sungai tersebut bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru dan masyarakat setempat, giat itu dilaksanakan selain untuk menyambut hari air sedunia juga sebagai aksi nyata mitigasi bencana banjir.
Hal tersebut juga lantaran terlihat masih cukup banyaknya sampah dan limbah rumah tangga yang merupakan salah satu indikator penyebab banjir karena penyumbatan saluran-saluran kecil drainase menuju sungai masih ditemukan di sekitar lokasi giat.
Menurut Ketua Mapala Piranha, Abdul Tiar, giat yang dilaksanakan di Sungai Kelurahan Loktabat Selatan itu dalam rangka menyambut hari air sedunia dan bentuk pencegahan bencana banjir. Karena beberapa waktu lalu, Kota Banjarbaru menjadi satu dari 11 Kabupaten/Kota yang terdampak bencana banjir.
“Hari ini kami melaksanakan aksi kali bersih sebagai bentuk nyata mitigasi bencana banjir sejak dini di Kota Banjarbaru. Jadi selain menanam pohon, kami juga aktif memperhatikan dan menjaga lingkungan khususnya wilayah sungai dan perairan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa hal tersebut diharap sebagai percontohan dan motivasi masyarakat dan organisasi lain.
“Kami hanya ingin dalam aksi-aksi kami ini bisa menjadi contoh untuk organisasi kampus lain, masyarakat dan ormas-ormas,” tambahnya.
Sebelum ini, Mapala Piranha pun pernah menggelar aksi serupa di Sungai Kemuning Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan pada tahun 2012 dengan nama kegiatan Aksi Kali Bersih Sungai Kemuning dan tahun 2015 dalam giat bernama Gerakan Solidaritas Sungai Berasih. Mengacu atas aksi tersebut pemerintah setempat telah “menyulap” Sungai Kemuning menjadi sebagus sekarang.
Dimana pengerjaannya dilakukan sejak tahun 2016 sampai tahun 2018. Saat ini Sungai Kemuning menjadi salah satu destinasi objek wisata di Kota banjarbaru. Tentu saja itu semua berpengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kami berharap sungai yang kami bersihkan sekarang juga bisa seperti sungai kemuning dan bisa menjadi objek wisata untuk dinikmati masyarakat Kota Banjarbaru dan wisatawan luar,” harap Tiar panggilan akrabnya.
Sementara Kepala Seksi Kebersihan Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru, Manruni sangat mendukung giat aksi bersih air sungai di Jalan RO ulin yang dilaksanakan Mapala Piranha.
Sebab, fungsi air sendiri baginya merupakan sumber kehidupan yang harus tetap dijaga kebersihannya, apalagi air sungai.
Baginya juga, giat itu dapat mengedukasi masyarakat Kota Banjarbaru agar tidak membuang sampah ke sungai lagi.
“Harapan kami masyarakat bisa sadar supaya tidak membuang sampah di sungai lagi, tapi membuang di TPS-TPS terdekat, yang sudah disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup,” ingin Manruni.
Senada, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup, Zainal Abidin mengatakan, kegiatan yang diprakarsai oleh Mapala Piranha ini sangat bermanfaat terutama persoalan kesadaran buang sampah dan limbah rumah tangga.
“Kami juga rutin setiap satu bulan sekali membersihkan wilayah di sekitar sini,” tandasnya saat ditemui saat giat berlangsung.
Selain ikut terjun membersihkan sampah dan bekas limbah rumah tangga, pasukan kebersihan dengan baju orange abu-abu dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru juga turut mengangkat beberapa tiang besi dibalut cor semen yang menjadi penyumbat aliran sungai di RO Ulin ini. Serta, memotong rumput-rumput liar yang cukup lebat di sepanjang bantaran sungai.