MARTAPURA – Dalam dua pekan terakhir, Polres Banjar mengungkap 10 kasus kriminal, yang didominasi oleh tindak pidana narkotika. Dari total kasus tersebut, 8 di antaranya melibatkan peredaran narkoba.
Hal ini disampaikan dalam konferensi pers pada Rabu (7/5/2025) oleh Kapolres Banjar AKBP Dr. Fadli, S.H., S.I.K., M.Si. Ia menegaskan bahwa pengungkapan ini merupakan hasil dari intensifikasi upaya kepolisian dalam menekan peredaran narkoba yang semakin meresahkan.
Sebanyak 10 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam operasi tersebut. Mayoritas dari mereka berperan sebagai pengedar, dengan barang bukti yang berhasil disita berupa sabu-sabu, pil Carisoprodol, dan ekstasi. Nilai total barang bukti diperkirakan mencapai lebih dari Rp32 juta.
Kapolres Fadli menyebutkan, keberhasilan ini setidaknya mampu mencegah penyalahgunaan narkotika oleh sekitar 346 orang. Beberapa tersangka yang berhasil diamankan antara lain ML di Desa Simpang Empat dengan 4,67 gram sabu, MM di Desa Loktamu dengan 3,68 gram sabu, serta TR di Desa Bincau dengan 964 butir Carisoprodol dan sabu. Sementara itu, MH ditangkap di Desa Penggalaman karena membawa ekstasi.
Selain kasus narkoba, dua kasus penganiayaan juga terungkap. Di Kecamatan Astambul, BD ditangkap setelah menikam AS dalam perselisihan terkait hak asuh anak. Kasus lain terjadi di Sungai Tabuk, di mana SN dan KL mengalami luka berat akibat serangan senjata tajam oleh pelaku di kediaman korban.
Kapolres menegaskan komitmennya untuk terus memberantas peredaran narkoba dan kejahatan lain yang merusak masyarakat. Ia mengajak seluruh warga untuk aktif melaporkan setiap tindakan kriminal di lingkungan mereka.
“Ini adalah hasil kerja keras kami. Narkoba adalah musuh bersama yang harus kita perangi demi masa depan generasi muda,” tegas Kapolres Fadli.
Melalui pengungkapan ini, Polres Banjar berharap kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba meningkat dan tercipta lingkungan yang lebih aman.
