SAMARINDA. Surat dukungan kembali didapati oleh Isran Noor dan Hadi Mulyadi yang berencana maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim tahun ini. Hal tersebut terjadi, setelah keduanya memastikan diri akan maju melalui jalur independen.
Adapun dukungan ini didapat oleh Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Qura dengan jumlah lebih dari seribu suara dukungan. Dengan demikian, suara dukungan pun kian bertambah, dan mampu memastikan keduanya maju kembali pada kontestasi Pilkada mendatang.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Qura Balikpapan, Hamza Akbar mengatakan, bahwa semenjak Isran Hadi mendeklarasikan maju melalui jalur independen, pihaknya pun antusias untuk memberikan dukungan secara langsung.
“Sehingga bisa kami kumpulkan lebih dari seribu suara, ini baru dari Balikpapan, belum lagi dari Samarinda dan Bontang yang juga ikut memberikan dukungannya, ” ucapnya.
Dirinya juga memastikan, bahwa surat dukungan akan terus bertambah. Karena baru dua hari diminta, sudah ada seribu suara terkumpul. Sehingga pihaknya optimisi bisa memberikan ribuan suara lagi dalam waktu dekat.
“Akan terus bertambah ini, karena ini suratnya jalan terus dan akan kita bagikan. Jadi kemungkinan besar bertambah, ” ungkapnya.
Sementara itu, Isran Noor yang menerima dukungan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada dirinya dan Hadi Mulyadi.
“Jadi kenapa saya melalui surat dukungan ini, karena saya mau tahu juga , benarkah masyarakat Kaltim ini masih menginginkan saya menjadi gubernur, ” ungkapnya.
Bahkan dirinya tidak akan mungkin maju, jika tidak ada suara dukungan yang diberikan oleh masyarakat Benua Etam. Karena menurutnya hanya menghabiskan energi dan tenaga, sementara masyarakat menginginkan figur lainnya.
Bahkan Isran menyebut, bahwa saat ini sudah ada 220 ribu suara yang masuk ke Sekretariat Pemenangan Isran Hadi.
“Menjadi Gubernur itu tanggungjawab, karena inu amanah dari Allah, kalau tidak sanggup maka jangan dijalankan, ” bebernya.
Bahkan Isran mengakui, dengan menangnya Prabowo Subianto sebagai presiden. Kemungkinan besar dirinya dijadikan menteri pun semakin besar.
Tetapi, Isran pun dengan tegas menolaknya dan akan kembali mengabdi untuk Benua Etam. “Untuk jadi menteri Pak Prabowo saya mungkin bisa, bisa saja, bisa lah intinya. Tapi saya bilang sama pak Prabowo trrima kasih banyak, namun saya masih ingin mengabdi di Kalimantan Timur, tanah kelahiran saya, ” pungkasnya.