Banjarbaru – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi dan Penanggulangan Kasus TBC yang dipimpin oleh Mendagri RI Tito Karnavian secara virtual di Command Center Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, pada Senin (10/6/2024) pagi.
Gubernur Kalsel Paman Birin melalui Agus Dyan Nur menyampaikan kondisi inflasi per 1 Juni masih stabil dan terkendali dengan baik. Agus menyebut persentase Kalsel masih di bawah nasional dengan angka 28,4% dan Kalsel masih berada 26,3%.
“Per minggunya kita masih mengalami deflasi 1,37%. Jadi kondisi Kalsel masih stabil, tetapi minggu ke depan kita menghadapi lebaran Idul Adha,” ungkapnya.
Agus mendorong seluruh daerah di Kalsel agar menjaga stabilitas pangan seperti beras, bawang dan sebagainya. Sementara terkait TBC, ia akan melakukan rapat koordinasi dengan dinas terkait.
“Dari hasil rapat tadi kita disarankan untuk membentuk TP2TP di daerah. Dan kita laporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalsel beserta turunannya,” tutupnya.
Sementara itu, Dalam rakor itu terungkap bahwa
Indonesia sebagai negara kedua dengan jumlah kasus baru TBC tertinggi di dunia setelah India, dengan estimasi kasusnya sebesar 1.060.000 penduduk.
Sementara, angka kematian berjumlah 134.000 jiwa. Urutan selanjutnya, yaitu China, Philippines, Pakistan, Nigeria, Bangladesh, Congo, South Afrika Afrika dan Myanmar.
Berdasarkan data Menkes RI adalah 35.006 kontak serumah menerima Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Tahun 2023 (2,6%) dan untuk program itu targetnya 50%. Selain itu terkait inflasi, pemerintah pusat juga terus melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk ketersediaan dan stabilisasi pangan per 9 Juni 2024 sebanyak 5.054 kali GPM untuk 37 provinsi dan 435 kab/kota se-Indonesia.
Dan pelaksanaan GPM sejak 3-9 Juni untuk Kabupaten/Kota adalah Lamandau, Mamuju, Balikpapan, Tulungagung, Lampung, Bangka, Donggala, Gorontalo dan Tanah Bumbu.
Adapun, penyaluran besar SPHP dengan realisasi per 7 Juni sebesar 735,148 ton dan wilayah penyaluran terbesar di Kanwil Jakarta dan Banten, Maluku dan Malut serta Kalbar. Sementara itu terdapat 7 kanwil dengan realisasi 50% di antaranya Bali, NTT, Papua dan Papbar, Sulut dan Gorontalo, Kalteng, Kalsel dan NTB.
Mendagri Tito Karnavian dalam rapat itu jngin sinergitas antara Menko PMK dan Kemenkes RI dapat berkolaborasi untuk penanganan kasus TBC.
Kemudian sesuai catatan BPS, Tito mewanti-wanti kepada kepala daerah se-Indonesia untuk mewaspadai jelang Idul Adha 1445 H. Seperti cabe merah, cabe rawit, ayam ras dan bawang merah.
“Berhati-hati kita pada bulan akan datang, Saat rapat dengan Menteri Pertanian (Mentan) RI pada jum’at lalu. Bulan mendatang, kemungkinan kemaraunya datang lebih cepat,” ujarnya.
Tito menyebut Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Ia menjelaskan bahwa lumbung padi mulai mengering perlahan karena cuaca ekstrem yang suhunya cukup panas.
“Idul Adha akan menaikkan kebutuhan, tetapi di sisi lain seperti daging sapi berlebihan dan kecukupan. Intinya, kita melihat daerah masing-masing untuk mengetahui kondisi inflasinya itu,” ucapnya.
Dalam sesi itu, materi tentang Kick Off Rapat Koordinasi Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Sejak hari ini, mendorong pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB) sesuai Perpres No. 67 Tahun 2021 dalam mendukung penanggulangan TBC di Indonesia bersama Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin membahas rencana tersebut.