Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang membidangi Ekonomi dan Keuangan terus berupaya memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat banua terus terpenuhi dan terakomodir.
Koordinasi dan hubungan baik bersama mitra kerja terkait pun terus dijalin komisi yang diketuai oleh Imam Suprastowo ini. Salah satunya dengan melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel pada Selasa, (1/11) pagi.
Imam Suprastowo mengatakan bahwa RDP ini bertujuan untuk membahas anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) program kerja dari Dinas mitra kerja tahun anggaran 2023 mendatang untuk kemudian dibawa ke rapat badan anggaran DPRD Provinsi Kalsel.
“Kita juga menghadirkan Bappeda dan Bakeuda Provinsi Kalsel, sehingga nanti pada saat rapat banggar dan TAPD apa yang disepakati di komisi ini sudah bisa dibawa ke sana. Jadi tidak lagi kita berdepat panjang tentang belanja yang dilakukan oleh SKPD mitra komisi II,” ujar politisi partai PDI Perjuangan ini.
Ditambahkan oleh Imam Suprastowo, permasalahan pangan ini berkaitan dengan perut manusia. Sehingga, penting untuk dipenuhi dengan berbagai langkah strategis. Hal itulah, ujar Imam Suprastowo yang tengah diupayakan Komisi II.
“Kita, tidak punya banyak baju tidak masalah. Tapi, kalau tidak punya bahan makanan, ini yang akan menimbulkan chaos nantinya. Dan kami betul-betul komitmen untuk menyelesaikan masalah-masalah di pertanian ini,” pungkas Imam Suprastowo.
Sebagai tambahan, anggota Komisi II DPRD Kalsel, Fahrani, S.Pd.I., M.Si. berharap kepada Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel untuk menambah Kampung Itik yang fokus mempertahankan pembibitan Itik Alabio.
“Kemarin saya ke Alabio, potensi peternakan Itik untuk pembibitan cukup bersar. Hanya saja populasi Itik Alabio yang asli tidak ditemukan lagi di HSU,” pungkas Fahrani.