Karang Intan, – Lembaga Pemasyarakatan(Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan menggelar Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) denganintervensi Chest X-Ray terhadap ribuan warga binaan, Jum’at (10/11). Kegiatan ini dilangsungkan dalam rangkamencegah kondisi gawat darurat medis khususnyaberhubungan dengan TBC, dengan mengoptimalkan angkapenemuan kasus secara aktif dan masif di Lapas NarkotikaKarang Intan.
“ACT TBC ini merupakan upaya aktif untuk penemuankasus TBC undetected melalui upaya aktif menemukanwarga binaan yang berisiko dan bergejala untuk dilakukandeteksi dini dalam rangka penanggulangan terjadinyakasus TBC di Lapas,” ungkap Kepala Lapas, Wahyu Susetyo.
Lebih jauh Wahyu mengungkapkan, kegiatan ACF TBC inimerupakan tindak lanjut dari Surat Edaran DirekturPerawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat JenderalPemasyarakatan No. PAS.06-PK.06.07-710 tentangskrining TBC dengan intervensi rontgen dada.
“Saat ini warga binaan kita sebanyak 1.676 jiwa dan kitaagendakan semua mengikuti kegiatan. Bekerjasamadengan Tirta Medical Center (TMC), Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dan Puskesmas Karang Intan 1, kegiatan ini akan dilaksankaan selama sembilan harikerja, yakni hingga 21 November mendatang,” sambungnya.
Satu persatu warga binaan tertib melakukan registrasi, untuk pencocokan data sebelum dilakukan tindakan. Kemudian, pemeriksaan rontgen dilakukan oleh petugasdan dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh dokter dariTMC.
“Dari hasil rontgen itu akan dibaca hasilnya oleh dokterdari TCM, apakah dari ronsen tersebut mengarah ke TBC atau tidak. Jika ada kemungkinan TBC maka akanlangsung dilakukan tes cepat molekuler dan sampel akandikirim ke Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura,” pungkas Perawat Poliklinik Lapas Narkotika Karang Intan, Anjar Ani.
ACF TBC intervensi chest x-ray ini dilakukan secaraberkala dan berkelanjutan, termasuk tindaklanjutpengobatan apabila didapati warga binaan yang mengalami positif TBC.
(arb/ybs)
Editor : AS Pemil