SAMARINDA. Menjelang perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, sejumlah nama sudah mencalonkan diri ke KPU Kaltim untuk menjadi Bakal Calon yang akan ditetapkan dalam bulan ini.
Yaitu pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi juga Rudy Mas’ud dan Seno Aji yang akan bersaing memperbutkan kursi di Gedung Gajah Mada (Sebutan Pemprov Kaltim) nantinya.
Melihat para kandidat ini, Fakultas Hukum Universitas Mulawarman (Unmul) pun mengadakan kuliah umum mengenai perlindungan pesisir dan laut dengan mengundang para Bakal Calon (Bacalon) Gubernur Kaltim di Aula Rektorat Lantai 4, Samarinda, Jum’at (20/9)
Adapun Bacalon Gubernur Kaltim yang hadir adalah Isran Noor. Sementara calon lainnya, Rudy Mas’ud yang telah dikonfirmasi oleh pihak panitia tidak berkenan hadir karena sedang berada di kegiatan lain.
Rektor Unmul, Abdunnur mengakui keduanya telah diundang dari panitia penyelenggara. Namun dirinya tidak bisa menghendaki untuk keduanya dapat hadir secara bersamaan dalam satu forum.
“Keduannya pada hari ini diundang panitia dan kedua kandidat ini bisa dapat memberikan ide serta gagasan untuk program pengelolaan pesisir dan laut kedepannya. Namun, juga tidak bisa dihindari hanya salah satu Paslon saja yang terkonfirmasi hadir, cuma kita tetap memberikan kesempatan dan peluang itu,” ucapnya pada awak media.
Abdunnur pun menegaskan sudah berkoordinasi dengan Dekan Fakultas Hukum, Mahendra Putra Kurnia untuk mengundang kembali secara terpisah kepada bakal calon yang belum memberikan kuliah umum, yakni Rudy Mas’ud.
“Saya sudah komit dengan Dekan Fakultas Hukum untuk segera berkomunikasi dengan Pak Rudy Mas’ud,” ungkapnya.
Ia mengatakan kuliah umum berikutnya tidak harus dengan tema yang sama. Menurutnya para kandidat calon bisa mengeksplorasi tema yang diberikan hingga menjadi sebuah ide dan gagasan serta program.
“Karena hari ini pun tentang perlindungan pesisir dan laut kan, tapi kita bisa banyak bicara tentang kedaulatan, hukum internasional, penguatan batas antarnegara bahkan juga bicara tentang ekologi dan ekosistem serta polusi dan bagaimana kontribusi masyarakat untuk pesisir dan laut yang ada. Jadi tergantung narasumber yang mampu mengeksplorasinya seperti apa,” terangnya.
Pada saat diskusi, Isran Noor banyak memaparkan hasil-hasil kinerjanya selama menjabat di periode pertamanya. Ia bercerita banyak mengenai upayanya dalam menekan emisi karbon di Kaltim hingga mendapatkan insentif dari World Bank.
Kemudian, dalam sesi tanya jawab, Isran dicecar berbagai pertanyaan soal pesisir dan laut. Salah satu mahasiswa bernama Michelle bertanya mengenai upaya Isran untuk merebut kembali Pulau Balabalagan dari Sulawesi Barat.
Isran menjawab pertanyaan tersebut, kala itu pada tahun 2021 Ia telah melayangkan gugatan kepada Menteri Dalam Negeri, selanjutnya melalui Mahkamah Agung. Tapi upayanya tidak berhasil dengan baik, dikarenakan wilayahnya sudah masuk Sulawesi Barat.
“Jadi saya ketika menjadi gubernur itu tidak akan memperjuangkan wilayah tersebut. Walaupun dari Kaltim itu hanya 25 mil saja, sedangkan dari Sulbar itu sejauh 80 mil. Saya mengakui dengan data yang ada tempatnya bagus, hingga potensi perikanan, karena itu tempat berkembangnya lobster,” bebernya.
Isran juga mengungkapkan bahwa potensi perikanan dan kelautan di Kaltim memang belum maksimal. Sehingga perlu adanya penanganan serius yang berkelanjutan agar potensi dari sektor ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.