Martapura – Program Optimalisasi Lahan (Oplah) pertanian di Kabupaten Banjar memasuki tahap persiapan akhir. Kesiapan itu terlihat dari kunjungan langsung Tim Kementerian Pertanian Republik Indonesia ke lokasi pelaksanaan di Desa Bunipah, Kecamatan Aluh-Aluh, Jumat (23/5/2025), yang dipimpin oleh Plt. Dirjen Lahan dan Irigasi, Dr. Husnain, M.P., M.Sc., Ph.D.
Menariknya, kunjungan tersebut turut didampingi oleh Komandan Kodim 1006/Banjar, Letkol Kav Zulkifer Sembiring, S.E., M.M., sebagai bentuk dukungan nyata dari TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Kami mengapresiasi sinergi dan keterlibatan aktif jajaran TNI, khususnya Dandim Banjar, dalam mendukung program strategis ini,” ujar Dr. Husnain di sela-sela peninjauan.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, untuk menyelaraskan pekerjaan saluran irigasi yang menjadi bagian penting dalam mendukung program Oplah.
Sementara itu, Letkol Kav Zulkifer Sembiring menegaskan komitmen TNI dalam mendukung penuh jalannya program. “Kami akan mengawal pelaksanaan di lapangan agar berjalan lancar dan tepat waktu. Ini demi mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Banjar,” ujarnya.
Kegiatan peninjauan ini juga dihadiri oleh sejumlah pihak strategis, antara lain Brigjen TNI Putra Widiastawa (Koordinator Satgas Swasembada Pangan se-Kalimantan), Kolonel Arm Rama H. Budianto (Koorlap Swasembada Pangan Wilayah Kalsel), Aster Kasdam VI/Mulawarman, dan Kasiter Kasrem 101/Antasari.
Dari unsur sipil, hadir pula Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Retno Sri Murwani, S.P., Kasatker BWS Kalimantan III, Safri, analis spesialis sumber daya air dan irigasi Mr. Wicher Boisseven, Kepala Desa Bunipah, Bapak Sata, serta unsur Muspika, Babinsa, dan penyuluh pertanian lapangan (PPL).
Program Oplah merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah pusat dalam memperluas dan mengoptimalkan lahan pertanian potensial guna meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Kabupaten Banjar menjadi salah satu wilayah prioritas mengingat besarnya potensi lahan pertanian di daerah tersebut.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pengawalan langsung oleh TNI, program ini diharapkan tak hanya tuntas sesuai jadwal, tetapi juga mampu memberikan dampak nyata terhadap peningkatan produktivitas pertanian lokal dan ketahanan pangan nasional.
