Banjarbaru – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Selatan (Kalsel), memprediksi bahwa Provinsi Kalsel akan terus di guyur hujan, hingga pertengahan tahun khususnya di Kota Banjarbaru.
Durasi musim hujan yang lama dan lebat, di sebabkan oleh beberapa faktor dan hal itu dapat menyebabkan potensi bencana, yang mana masyarakat diminta untuk waspada.
Khairullah Forecaster Iklim BMKG Stasiun Klimatologi Kalsel mengatakan, di bulan Januari 2025 kota Banjarbaru masih dipuncak musim hujan, hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor.
“Monsun asia disebut penanda musim hujan yang membawa uap air ke Indonesia, khususnya Kalsel ditambah dengan seruak dingin,” ujarnya, (18/1/2025).
Faktor lain nya, adanya La Nina lemah di Samudera Pasifik dan IOD (Dipole Mode) negatif di Samudera Hindia juga membuat meningkatkan suplai massa udara ke Indonesia khususnya Kalsel.
Dengan beberapa faktor diatas, Hujan di puncak musim hujan dengan durasi yang lama dan lebat, dapat membuat potensi bencana hidrometereologis yang artinya banjir dan tanah longsor
“Hujan ini biasanya hujan panjang dan lama dengan sehingga memungkinkan terjadi beberapa potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir tanah longsor dan lainnya,” Ucapnya.
BMKG Kalsel sudah menyampaikan peringatan dini iklim potensi curah hujan tinggi, waspada di Kabupaten Tanah Laut dan HSS dan daerah lainnya di bagian barat Kalsel.
“Hal ini berdasarkan peringatan dini iklim potensi curah hujan tinggi provinsi Kalsel, yang berlaku pada Dasarian dua, Januari 2025,” Jelasnya.
Masih kata Khairullah, diperkirakan durasi musim hujan yang lama ini, akan berlangsung sampai 27 dasarian atau dihitung selama 9 bulan hingga akhir Juli 2025.
“Durasi atau lamanya musim hujan di Kalsel bagian barat kita hitung berlangsung hingga akhir Juli, kemungkinan hujan akan terus berlangsung pertengah tahun, namun akan kita pantau terus,” Jelasnya.
Dengan berbagai faktor dan akibat yang terjadi karena musim hujan ini, masyarakat diminta waspada dan antisipasi.
“Masyarakat diminta waspada dan antisipatif kemungkinan kejadian bencana banjir, dan tanah longsor dengan menjaga lingkungan masing-masing, serta mendengarkan info dan peringatan dini BMKG,” Tuntasnya.