Banjarbaru – Beberapa hari lalu salah satu anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Kalimantan Selatan (Kalsel), sempat mengumumkan bahwa beberapa wilayah yang ada di Kalsel, mengalami kekosongan stok darah dari semua golongan.
Adapun beberapa alasan mengapa stok darah berkurang bahkan kosong diantaranya, peningkatan kebutuhan, kurangnya partisipasi dan lainnya.
Direktur Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Banjarbaru dr. Danny Indrawardhana
mengatakan, sebenarnya kekosongan stok darah itu memang sudah sesuai dengan ritme nya, apalagi sebelumnya memasuki cuti lebaran yang cukup lama.
“Jadi informasi dari teman-teman sejak lebaran itu, stok darah kita memang agak kurang, dan fase itu memang susah untuk mencari pendonor,” Ujarnya, saat diwawancarai Sabtu (18/4/2).
Namun lanjut dr. Danny, namun sekarang stok kantong darah mulai kembali terisi khususnya di RSDI Banjarbaru.
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh RSDI saat kekurangan stok darah, yaitu ketika ada pasien yang membutuhkan darah, pihak RSDI langsung mengedukasi pihak keluarga untuk mendonorkan darahnya.
“Kita edukasi keluarga, jadi langsung dapat donor darah yang segar, kemudian langsung diolah, dan langsung di transfusikan kepasien nya,” Ucapnya.
“Jadi terpaksa dengan menggunakan keluarga dekat pasiennya, sehingga bisa lebih cepat,” Sambungnya.
dr. Danny mengakui untuk saat ini tidak ada kendala yang berarti terkait kekurangan stok darah.
“Alhamdulillah sejauh ini oke, bahkan hari ini saya memberikan stimulus bagi teman-teman di RS yang mau mendonorkan darahnya, supaya stok darah cukup,” Jelasnya.
Masih kata dr. Danny semua stok golongan darah termasuk Trombosit konsentrat, juga mengalami kekosongan pada cuti lebaran kemarin.
Sebagai informasi untuk hari jadi kota Banjarbaru ke 26 Tanggal 27 April 2025, RSDI kota Banjarbaru akan membuka booth untuk donor darah.
“Kami berharap nanti banyak orang yang mendonorkan darahnya, kalau bisa 100 sampai 150 kantong bisa terpenuhi, sehingga kecukupan darahnya bisa terpenuhi,” Tuntasnya.