Banjarbaru – Denpom Lanal Banjarmasin menggelar rekontruksi atau Reka Adegan terbuka, kasus pembunuhan Jurnalis di Banjarbaru Juwita (23) di Tempat Kejadian Perkara (TKP), bertempat di Jalan Trans Gunung Kupang, Kiram Banjarbaru Kalsel.
Sabtu (5/4/25).
Dalam rekontruksi siang hari ini, TNI AL menghadirkan tersangka yaitu Jumran, serta anggota keluarga korban di dampingi kuasa hukum.
Kuasa hukum keluarga Juwita, Dedi Sugiyanto mengatakan, pihaknya telah menyaksikan bagaimana Tersangka Jumran menghabiskan nyawa si korban yaitu Juwita.
“Dari reka adegan yang kita lihat, si korban dipindahkan kebelakang mobil lalu disitulah dilakukan peristiwa pembunuhan dengan cara di piting kemudian dicekek,” Ujarnya, usai menyaksikan rekontruksi, Sabtu (5/4/25).
Lanjutnya, pada rekontruksi ini terfokus pada peristiwa pembunuhannya, tersangka di sangkakan pasal 340 KUHP mengatur tentang tindak pidana pembunuhan berencana.
Rekontruksi dilakukan berdasarkan hasil keterangan dari tersangka, dan jelas ini merupakan kasus pembunuhan berencana.
“Dilihat dari rekontruksi tadi tersangka sudah menyeting pembunuhan tersebut, dimulai dari pertemuan hingga meletakan korban ke TKP, termasuk menghilangkan barang bukti seperti HP, sepeda motor korban dicuci, hal itu dilakukan dengan tenang oleh si Tersangka,” Ucapnya.
Terkait BAP tersangka, Dedi menuturkan itu merupakan rahasia penyidik, melalui rekontruksi ini pihaknya telah mendapatkan gambaran, bagaimana tersangka melakukan perbuatannya.
Masih kata Dedi, ada beberapa hasil dari forensik yang mereka dapatkan, yaitu memang adanya unsur pemaksaan yang menjurus ke rudapaksa kepada korban.
“Proses penyidikan masih berjalan, kami juga melakukan konsulidasi internal tim dan penyidik, untuk mendapatkan peristiwa itu secara utuh, sehingga motif pembunuhan itu akan nampak, berdasarkan keterangan dari saksi, alat bukti, dan tersangka,” Jelasnya.
Terkait pembunuhan yang dilakukan lebih dari 1 orang, Dedi menyampaikan bahwa hal ini masih dilakukan proses pendalaman.
“Kami akan mencari fakta-fakta hukum, yang berkaitan dengan hal tersebut, masih terlalu dini jika kami sampaikan pembunuhan ini dilakukan lebih dari satu orang,” Tuntasnya.