Banjarmasin – Kemah Karya Bakti Wisata Karang Taruna (KKBWKT) ke-36 Kalimantan Selatan merespon problem sampah dan sungai di Kalimantan Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 3000 aktivis karang taruna dari 13 kota dan kabupaten se-Kalsel.
Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan edukasi dan diskusi tentang problem sampah dan sungai di Kalsel. Fathurrahman, wartawan lingkungan dan praktisi persampahan di Kalsel, menekankan pentingnya mengelola sampah dari sumbernya.
“Sampah dari rumah tangga di atas 50 persen dari timbulan sampah yang ada di TPS dan TPAS,” ujarnya.
Fathurrahman juga menjelaskan bahwa pengelolaan sampah dari sumbernya dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam.
“Dengan proses daur ulang, kita dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam untuk keperluan sehari-hari,” katanya.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel juga memberikan edukasi tentang penyelamatan sungai di Kalsel. Yuliarini, Kepala Seksi Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, menekankan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan mencegah pencemaran.
Kegiatan ini juga membangun gerakan pilah sampah dari sumbernya melalui pendirian bank sampah oleh aktivis karang taruna di Kalsel. Selain itu, peserta juga diajak untuk meninjau Banjarmasin Recycle Center (BRC) dan melakukan susur sungai di Banjarmasin.
Ketua Karang Taruna Kalsel, Tri Hayat, menginginkan terbangunnya kebersamaan antar karang taruna se-Kalsel dan sinergi untuk membangun daerah Kalsel. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan lingkungan.
