Hulu Sungai Selatan – Suasana ceria mewarnai kawasan wisata Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), saat Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin bersama Ketua TP PKK Provinsi Hj. Fathul Jannah membuka Puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 Tahun 2025, Selasa (7/10/2025) pagi.
Di tengah hamparan alam pegunungan Meratus yang hijau dan sejuk, tawa anak-anak berpadu dengan irama Sinoman Hadrah dari kelompok LPKA Kelas I Martapura menyambut kedatangan Gubernur beserta rombongan. Turut hadir Sekdaprov Kalsel H. Muhammad Syarifuddin dan istri, serta Bupati HSS H. Syafrudin Noor bersama Ketua TP PKK Hj. Tata Syafrudin Noor.
Hadir pula tamu undangan dari pemerintah pusat, yakni Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu, dan Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan, Amurwani Dwi Lestariningsih.
Kemeriahan acara semakin terasa saat anak-anak dari suku Dayak Meratus mempersembahkan tarian tradisional yang menggambarkan kearifan lokal dan semangat pelestarian budaya.
Dengan mengusung tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, perayaan HAN di Loksado menjadi simbol penting bahwa anak-anak berhak tumbuh bahagia dalam lingkungan yang sehat, berbudaya, dan penuh kasih sayang.
“Kami sangat bangga kepada anak-anak yang hadir hari ini. Mereka adalah generasi penerus bangsa, semoga selalu diberkahi dan tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas, kreatif, dan tangguh,” ujar Gubernur H. Muhidin dalam sambutannya.
Gubernur menegaskan pentingnya semua pihak—pemerintah, orang tua, pendidik, dan masyarakat—bersinergi untuk memastikan hak-hak anak terpenuhi, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga identitas hukum seperti akta kelahiran.
Ia menambahkan, peringatan HAN yang sempat digelar secara nasional pada 23 Juli lalu tidak mengurangi makna pelaksanaannya di daerah.
“Yang terpenting bukan tanggalnya, tetapi bagaimana pesan dan semangatnya terus hidup di tengah masyarakat,” tuturnya.
Dalam acara tersebut juga dilakukan doa lintas agama yang dibawakan oleh lima anak mewakili agama-agama di Indonesia, serta pengukuhan Forum Anak Daerah (FAD) Desa Dayak Meratus oleh kepala desa dan tokoh adat setempat, disaksikan langsung oleh Gubernur Muhidin.
Selain itu, anak-anak dari tingkat SD, SMP, dan SMA membacakan “Suara Anak”, yang mencerminkan aspirasi dan harapan mereka terhadap masa depan.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA Pribudiarta Nur Sitepu mengapresiasi pelaksanaan HAN di Loksado yang memadukan edukasi, budaya, dan alam. Ia menegaskan bahwa keberhasilan tumbuh kembang anak sangat bergantung pada peran orang tua dan masyarakat sekitar.
“Anak-anak perlu didengar dan diberi ruang untuk berpartisipasi. Partisipasi mereka, baik di keluarga maupun lingkungan sosial, akan membentuk masyarakat yang kuat di masa depan,” ungkapnya.
Pribudiarta juga menyoroti pentingnya perhatian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan anak, mengingat sekitar 80 juta penduduk Indonesia saat ini merupakan anak-anak.
“Mereka adalah harapan bangsa. Apa yang kita tanam hari ini untuk anak-anak akan menentukan masa depan Indonesia,” tegasnya.
Kemeriahan peringatan HAN 2025 di Loksado menjadi penanda bahwa Kalimantan Selatan tidak hanya merayakan hari anak secara seremonial, tetapi juga menghadirkan pesan nyata tentang kasih, kepedulian, dan masa depan generasi muda Banua.
