SANGATTA – Komitmen DPRD Kalimantan Timur dalam mendorong kemajuan sektor pendidikan kembali dibuktikan melalui kunjungan kerja dua Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agus Aras dan Agusriansyah Ridwan, ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari kegiatan monitoring dan evaluasi yang difokuskan pada penyediaan sarana dan prasarana, tabulasi data, serta pemetaan tenaga pendidik di sekolah menengah kejuruan yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.
Kehadiran kedua legislator ini disambut langsung oleh Kepala SMKN 2 Sangatta Utara, Puji Astuti Rahayu Effendi, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur melalui Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Abbas Husaini. Suasana hangat dan penuh antusiasme menyertai dialog yang digelar antara jajaran DPRD dan pihak sekolah.
Dalam sesi diskusi bersama para tenaga pendidik, sejumlah persoalan mendasar yang berkaitan dengan fasilitas pembelajaran dan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan sekolah kejuruan tersebut mencuat. Agus Aras menegaskan pentingnya dukungan infrastruktur pendidikan yang memadai untuk menunjang aktivitas belajar mengajar, terlebih mengingat posisi strategis SMKN 2 Sangatta Utara sebagai salah satu sekolah kejuruan unggulan di wilayah Kutai Timur.
“Kami melihat langsung bagaimana semangat dari guru dan siswa dalam menjalankan proses pendidikan di sekolah ini. Namun sayangnya, dari segi fasilitas, masih ada beberapa hal yang belum memenuhi standar. Maka dari itu, kami akan terus mendorong peningkatan sarana dan prasarana melalui penganggaran dan koordinasi dengan instansi terkait di tingkat provinsi,” ujar Agus Aras.
Salah satu perhatian utama dari Komisi IV adalah minimnya fasilitas praktikum, terutama untuk program keahlian otomotif. Ia menyebutkan bahwa ketersediaan workshop atau ruang praktik yang memadai menjadi hal yang sangat penting untuk menunjang kemampuan teknis para siswa. Hal ini tidak hanya berpengaruh terhadap kualitas lulusan, tetapi juga menjadi daya tarik bagi siswa lulusan SMP yang ingin menempuh pendidikan kejuruan.
“Fasilitas praktik merupakan kebutuhan mutlak di sekolah kejuruan seperti ini. Terlebih jurusan otomotif yang banyak diminati. Maka kami menilai perlu adanya dukungan konkret dari Dinas Pendidikan Provinsi dalam hal penyediaan workshop dan peralatan praktik lainnya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Komisi IV juga menyoroti pentingnya hubungan antara dunia pendidikan dengan dunia industri. Agus Aras menyampaikan harapannya agar kerja sama antara SMKN 2 Sangatta Utara dengan perusahaan-perusahaan swasta di wilayah Sangatta dan sekitarnya dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
“Kolaborasi antara sekolah kejuruan dengan sektor industri sangat krusial untuk memastikan bahwa lulusan tidak hanya mendapatkan ilmu teoritis, tetapi juga pengalaman dan kesempatan kerja. Kami berharap para siswa SMKN 2 dapat langsung terserap oleh perusahaan-perusahaan lokal setelah lulus,” lanjutnya.
Agusriansyah Ridwan turut menyampaikan bahwa kegiatan monitoring ini juga menjadi bahan evaluasi penting dalam penyusunan rekomendasi kebijakan pendidikan di DPRD Kaltim, khususnya terkait dengan pengalokasian anggaran pembangunan pendidikan kejuruan. Ia berharap masukan dari pihak sekolah dapat menjadi acuan dalam pembahasan di tingkat komisi maupun saat rapat kerja dengan OPD.
Dengan adanya kunjungan kerja ini, DPRD Kaltim menunjukkan keseriusannya dalam memperjuangkan pemerataan kualitas pendidikan, terutama di daerah-daerah yang memiliki potensi besar dalam pembangunan sumber daya manusia. SMKN 2 Sangatta Utara dinilai memiliki potensi untuk menjadi sekolah rujukan dalam pendidikan vokasi di wilayah Kutai Timur, asalkan mendapat dukungan penuh dari seluruh pemangku kebijakan.
Upaya penguatan sarana pendidikan dan peningkatan kerja sama lintas sektor ini diharapkan tidak hanya menjawab kebutuhan jangka pendek, tetapi juga menjadi fondasi bagi terbentuknya ekosistem pendidikan kejuruan yang kuat, adaptif, dan mampu bersaing di era industri modern. (adv)