Bupati Banjar H Saidi Mansyur bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan SKPD terkait gelar rapat koordinasi (rakoor) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Banjar, di Mahligai Sultan Adam lantai I, Martapura, Kamis (5/10/2023) sore.
Bupati Banjar Saidi Mansyur mengatakan, banyak dampak akibat karhutla diantaranya di bidang kesehatan, sosial dan pendidikan. Ia berharap melalui rakoor tersebut, penanganan karhutla dapat dilakukan secara maksimal meskipun sejauh ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama tim gabungan sudah melakukan dengan baik.
”Maka dari itu fokus kita dari Ring 1 ini bukan hanya dari personal tetapi juga sarana dan prasarana (sarpras) dapat dibantu pihak Dinas Pertanian dan DPKP agar memfasilitasi penanganan ini,” ujarnya.
Rakoor juga menekankan aksi penanganan karhutla di Ring 1, yaitu secara permanen dan insidentil. Terkait penanganan insidentil, Saidi meminta Polres Banjar agar memberikan sanksi kepada pelaku yang menyebabkan karhutla dalam unsur kesengajaan, sehingga pelaku dapat merasakan efek jera dari perbuatan tersebut.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Banjar Warsita mengungkapkan untuk status Kabupaten Banjar saat ini masih Siaga Darurat dan tidak ditingkatkan ke status Tanggap Darurat. Pihaknya akan mengefektifkan posko yang sudah ada, sejak Juli hingga sekarang BPBD telah menyiapkan dana anggaran terkait penanganan karhutla termasuk pada anggaran perubahan.
”Untuk anggaran sebelumnya hanya 400 juta, saat ini ditingkatkan menjadi 1,4 M sehingga total hampir 2 M hanya untuk personel termasuk makan dan minum,” jelasnya.
Warsita menyebut total personel gabungan 79 orang antara lain TRC BPBD 36 orang dan lintas sektor serta relawan 43 orang yang terbagi dalam 4 regu terjadwal 24 jam. Mempunyai 1 posko induk dan 4 pos lapangan antara lain di Kecamatan Martapura Barat, Cintapuri Darussalam, Gambut dan Beruntung Baru.
Ditambahkan, rencananya BPBD Banjar akan membentuk satu posko baru atau menggeser posko induk ke Desa Cindai Alus yang anggotanya beberapa stake holder termasuk personel gabung seperti TNI, Polri, Tagana dan PMI.
”Akan ada penambahan relawan nantinya, saat ini masih kita hitung melihat situasi di lapangan satu peralatan itu memerlukan berapa personel,” imbuhnya.
Selain penanganan karhutla, pihaknya juga membantu masyarakat dalam bencana kekeringan dengan menyuplai air bersih total 1.565.000 liter kepada 11 kecamatan diantaranya Kecamatan Astambul, Cintapuri Darussalam dan Karang Intan.
Penulis : Humaira
Editor : AS Pemil