BerandaDPRD KaltimAndi Faisal Assegaf Teguhkan...

Andi Faisal Assegaf Teguhkan Komitmen Kebangsaan Lewat Sosialisasi Perda Pendidikan Pancasila di Kabupaten Paser

Terbaru

PASER – Upaya memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan terus digencarkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut terlihat dalam kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) ke-5 yang dilaksanakan oleh Anggota DPRD Provinsi Kaltim, H. Andi Faisal Assegaf, S.Sos., M.Si, di Desa Brewe, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser.

Kegiatan ini berfokus pada penyebarluasan pemahaman terkait Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Acara berlangsung dengan penuh antusias dan dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai latar belakang masyarakat, yang menunjukkan tingginya minat warga terhadap isu-isu kebangsaan dan pendidikan karakter.

Dalam sambutannya, Andi Faisal menekankan bahwa Perda ini tidak hanya menjadi tanggung jawab institusi pendidikan formal seperti sekolah dan universitas, tetapi menjadi tugas bersama seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, pendidikan Pancasila harus menjadi budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat, dimulai dari lingkungan keluarga hingga ke ranah pemerintahan.

“Perda ini hadir sebagai bentuk penguatan terhadap nilai-nilai dasar bangsa yang mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Kita harus menyadari bahwa karakter bangsa yang kuat tidak bisa dibentuk hanya dengan teori, tetapi dengan praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari,” ucap politisi dari Partai Demokrat tersebut dengan penuh semangat.

Andi Faisal juga turut menyampaikan materi yang menggugah kesadaran peserta tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah kemajemukan Indonesia. Ia menyampaikan bahwa nilai-nilai Pancasila bukan sekadar hafalan, melainkan pedoman hidup yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan.

“Pancasila harus dibumikan. Artinya, nilai-nilainya harus menjadi dasar berpikir, bersikap, dan bertindak dalam setiap situasi. Toleransi, keadilan, dan semangat gotong royong harus senantiasa hadir dalam kehidupan masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya penguatan wawasan kebangsaan khususnya di kalangan generasi muda, yang saat ini menghadapi tantangan besar dalam era digital. Informasi yang tidak benar, ujaran kebencian, dan provokasi kerap menyebar dengan cepat di media sosial, sehingga diperlukan ketahanan ideologis yang kuat.

“Generasi muda adalah sasaran utama arus informasi digital yang begitu deras. Karena itu, mereka harus memiliki pondasi kebangsaan yang kokoh agar tidak mudah terombang-ambing oleh narasi-narasi destruktif yang dapat memecah belah bangsa,” imbuhnya.

Guna memperdalam pemahaman peserta, kegiatan sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber dari lingkungan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yang sudah berpengalaman di bidangnya, yakni Achmad Hartono, S.Sos., M.Si, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Kesbangpol Kabupaten Paser, serta Hendri Sutrisno, S.H., S.Sos. Kedua pemateri tersebut memberikan penjabaran yang komprehensif mengenai esensi Perda Nomor 9 Tahun 2023 dan bagaimana pelaksanaannya di lapangan.

Keduanya menekankan bahwa implementasi perda ini harus bersifat menyeluruh, dengan melibatkan unsur masyarakat, lembaga pendidikan, tokoh agama, dan pemerintah daerah secara sinergis. Mereka juga menyoroti pentingnya pendekatan edukatif yang berkelanjutan agar nilai-nilai kebangsaan dapat terus dipelihara dalam kehidupan bermasyarakat.

Sementara itu, jalannya acara dipandu oleh moderator Ahmad Syafik yang membawa suasana diskusi menjadi lebih hidup dan interaktif. Para peserta diberi ruang untuk menyampaikan pandangan, bertanya, serta memberikan masukan, yang semuanya ditanggapi secara terbuka dan konstruktif oleh pemateri maupun oleh Andi Faisal sendiri.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya mendapatkan pengetahuan mengenai isi Perda, namun juga mampu mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Sosialisasi ini juga menjadi ajang refleksi bersama akan pentingnya mempertahankan dan merawat keindonesiaan dalam bingkai persatuan, terlebih di daerah yang memiliki keberagaman tinggi seperti Kalimantan Timur.

Kegiatan sosialisasi ini pun menjadi bukti bahwa semangat kebangsaan masih sangat hidup di tengah masyarakat, dan bahwa sinergi antara wakil rakyat dengan masyarakat dalam upaya pembinaan ideologi Pancasila terus berlanjut untuk menciptakan generasi yang berkarakter, cinta tanah air, dan berdaya saing global. (adv)

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka