Samarinda — Sebuah kegiatan penting dalam rangka memperkuat demokrasi daerah kembali diselenggarakan di Lapangan Stadium Mini Soccer, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda. Inisiatif dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, Abdul Giaz, ini mengangkat tema “Human Security” yang menyoroti urgensi keamanan manusia dalam konteks pembangunan demokrasi lokal yang berkelanjutan dan inklusif.
Acara yang dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, generasi muda, serta perwakilan organisasi lokal ini berlangsung dengan penuh antusias. Dua narasumber berkompeten, yaitu Budi Kurniawan dan Dondy Abi Ismanto, memberikan pemaparan yang komprehensif tentang berbagai tantangan keamanan yang tengah dihadapi masyarakat serta strategi-strategi efektif dalam memperkuat rasa aman di tengah dinamika sosial-politik yang terus berubah.
Dalam sambutannya, Abdul Giaz menegaskan bahwa demokrasi sejatinya lebih luas dari sekadar proses pemilu. Demokrasi harus mampu menjamin perlindungan hak-hak warga serta menciptakan rasa aman sebagai fondasi utama. “Human security adalah kunci agar demokrasi bisa berjalan inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya, menekankan pentingnya aspek keamanan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Lebih jauh, Abdul Giaz menyampaikan bahwa keberhasilan demokrasi daerah sangat bergantung pada kerja sama yang erat antara pemerintah daerah dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa menjaga stabilitas sosial bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan, melainkan hasil kolaborasi seluruh elemen masyarakat. Dengan sinergi yang baik, diharapkan situasi kondusif dapat terus terjaga sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.
“Suksesnya demokrasi daerah sangat tergantung pada bagaimana kita semua, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan stabil,” ungkapnya.
Salah satu pesan penting yang disampaikan Abdul Giaz adalah dorongan kuat kepada para generasi muda agar aktif berperan dalam proses demokrasi. Ia berharap pemuda tidak hanya menjadi penonton, melainkan pelopor yang mengusung aspirasi rakyat serta menjaga agar ruang demokrasi tetap sehat dan dinamis. “Pemuda harus tampil sebagai ujung tombak yang menyuarakan kepentingan rakyat dan menjaga demokrasi kita tetap berjalan sesuai nilai-nilai keadilan dan kebebasan,” tambahnya.
Diskusi yang berlangsung interaktif tersebut juga menghadirkan berbagai pertanyaan dan masukan dari peserta, terutama terkait bagaimana peran DPRD dalam menjamin keamanan sosial dan bagaimana masyarakat bisa lebih aktif terlibat dalam pengambilan keputusan di tingkat lokal. Interaksi ini menunjukkan betapa pentingnya dialog antara wakil rakyat dan warga untuk memperkuat demokrasi yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran yang lebih besar di kalangan masyarakat tentang pentingnya keamanan manusia sebagai bagian integral dari demokrasi yang sehat. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah yang mendorong keterlibatan publik secara aktif dalam proses pengambilan keputusan daerah, memastikan kebijakan yang dihasilkan benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat luas.
Melalui inisiatif seperti ini, DPRD Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk terus memfasilitasi ruang dialog dan sosialisasi yang memperkuat nilai-nilai demokrasi sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat secara keseluruhan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mewujudkan demokrasi yang inklusif, aman, dan berkeadilan di wilayah Kalimantan Timur, khususnya di kota Samarinda. (adv)