Banjarbaru – Masjid Agung Al Munawwarah yang berlokasi di Jalan Trikora, Nomor 9, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, kini memiliki payung raksasa.
Diketahui payung-payung raksasa ini terinspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah Al Munawwarah, tidak hanya itu nama masjid agung di Banjarbaru ini juga ikut terinspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah.
Payung raksasa ini menelan anggaran senilai Rp.10,304 miliar, dan dipasang pada masa kontrak pekerjaan renovasi, Masjid Agung Al Munawwarah Banjarbaru sekitar bulan Oktober 2024 lalu.
Payung di Masjid Agung Al Munawarah hanya berukuran 9×9 meter, dan payung ini tidak dilengkapi pendingin udara.
Sekretaris Masjid Agung Al Munawwarah, H.Syahdi mengatakan, payung ini merupakan proyek dari pemerintah kota Banjarbaru pengerjaannya di tahun 2024 kemarin, dan payung ini diresmikan penggunaannya saat pembukaan kegiatan MTQ tingkat Kota Banjarbaru Desember tahun 2024.
“Peresmian payung ini juga sekaligus di barengi dengan peresmian beberapa sarana tambahan seperti, ada pembuatan toilet perempuan juga ada dibangun tempat pemulasaran jenazah,” ujarnya, saat diwawancarai di Masjid Al Munawwarah Banjarbaru, Rabu (12/2/25).
Payung yang ada di Masjid Agung Al Munawwarah totalnya sebanyak 7 buah, 4 buah di bagian teras belakang masjid agung, ada 3 buah dipasang di teras bagian sebelah kanan dari bangunan.
Payung ini, lanjut H.Syahdi memang fungsinya sebagai pelindung panas tapi juga memang, terinspirasi dari masjid Madinah Al Munawwarah.
“Bahkan nama masjid inipun sejarahnya itu juga terinspirasi dari masjid Madinah itu sendiri, lalu mengambil penyebutannya saja yaitu Al Munawwarah nya saja,” ucapnya.
Tak hanya sebagai pelindung jemaah, payung ini juga tujuannya adalah dalam rangka memperindah dan mempercantik, tampilan masjid.
“Masjid ini juga sebagai sarana bagi masyarakat untuk bisa menikmati suasana di masjid, ya jadi ya semacam jadi wisata religi, terutama ketika waktu sore sudah banyak masyarakat, yang sambil melihat-lihat sambil kemudian menikmati sambil berfoto-foto,” jelasnya.
Masjid Agung Al Munawwarah, dapat menampung jamaah khususnya untuk sholat, sebanyak kurang lebih 2.500 sampai 3000 jamaah.
“kalau untuk pelaksanaan hari besar Islam, Masjid Agung Al Munawwarah bahkan bisa menampung sampai 5000 jemaah, sampai ke teras bagian luar,” tuntasnya.