Karang Intan – Kecanggihan teknologi memang membuat manusia dituntut, untuk terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Era digitalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, mengharuskan individu untuk terus belajar dan beradaptasi agar tidak tertinggal.
Apalagi seseorang yang berprofesi sebagai Jurnalis, secara tidak langsung harus lebih inovatif agar bisa memberikan informasi yang menarik bagi masyarakat.
Jurnalis senior Redaksi8.com Zaki Mubarak mengatakan, dilihat dari kondisi saat ini jurnalis dihadapkan dengan kecanggihan teknologi yang berkembang dengan pesat.
“Bagi sebagian orang ini merupakan ancaman, namun bagi beberapa teman wartawan tidak, malah ini memicu kita untuk lebih cerdas dalam mengembangkan wawasan,” Ujarnya, saat memaparkan materi kepada peserta Journalist Camp V, Selasa (27/5/25).
Lanjut Zaki, seseorang yang berprofesi sebagai Jurnalis harus mampu mengupgrade ilmu, agar wawasannya dalam dunia jurnalistik lebih luas.
Lalu tidak hanya jurnalis yang harus berkembang, namun perusahaan media Juga harus mampu jauh lebih inovatif, agar tidak ketinggalan zaman.
“Perkembangan teknologi yang pesat, mengharuskan perusahaan media untuk terus melakukan inovasi dan penyesuaian. Contohnya di zaman sekarang, mereka bisa membuat podcast sendiri, platform sosmed sendiri, agar lebih bervariasi dalam menyampaikan pemberitaan,” Ucapnya.
Tak hanya itu, Zaki juga menyampaikan kepada para peserta Journalist Camp, bahwa jurnalis tidak boleh menggiring opini.
“Seorang jurnalis diharapkan untuk tidak menggiring opini, seperti membawa ego atau emosi didalam sebuah tulisan. Jadi seorang jurnalis cukup dengan memberitakan, sesuai dengan fakta dan bukti yang ada dilapangan, apa yang disampaikan oleh narasumber pun bisa kita kritisi apakah ini betul atau tidak, berdasarkan data atau tidak,” Katanya.
Pada intinya, dalam penulisan jangan memunculkan opini pribadi. Jadi kalau menuliskan suatu opini itu bukan jurnalistik yang bersifat pemberitaan.
“Jadi kalau menulis opini, pendapat atau pemikiran kita boleh saja, tapi itu beda lagi dengan produk jurnalistik sebuah berita,” Tuntasnya.
