BerandaHabar BalanganJadi Penyuluh di KUA...

Jadi Penyuluh di KUA Paringin, Ustadzah Diniy Raih Juara Penyuluh Agama Islam Award 2024 Tingkat Provinsi Kalsel

Terbaru

PARINGIN – Sebuah prestasi yang membanggakan didapatkan oleh Mardhatina Diniy, S.Th.I., S.Pd.I yang berhasil meraih juara pertama Penyuluh Agama Islam Award 2024 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), kategori Metode Penyuluhan Baru, di Paringin, Kabupaten Balangan, pada Rabu (5/6/2024) lalu.

Wanita yang kerap disapa Ustadzah Diniy ini lahir di Balikpapan, pada 11 Februari 1982, ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.

Almarhum ayahnya bernama Mastur Anwar Diniy, yang dulunya juga seorang Imam di Masjid Besar Pertamina dan ulama yang banyak kiprahnya dalam dakwah di Balikpapan, dan ibunya bernama Misrukiyah, telah meninggal dunia sejak Diniy masih berusia sembilan tahun.

Ustadzah Diniy menyebut, ayah dan ibunya sama-sama lahir di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel.

Setelah menamatkan Sekolah Dasar, sang ayah mengirim Diniy melanjutkan sekolah ke “Kota Pelajar,” di Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta. Seakan mengikuti jejak sang ayah, kemampuannya berceramah mulai terasah saat itu.

Program sekolah menuntutnya berani tampil pada kegiatan muhadhoroh, pidato dan lomba debat pelajar antar sekolah. Karakter kepemimpinannya juga muncul saat terpilih menjadi Ketua Ikatan Pelajar Madrasah Mu’allimat atau OSIS kala itu.

  • Seorang Mahasiswa UIN Yang Aktif Di HMI dan KAMMI

Setelah menamatkan sekolah hingga enam tahun pada tahun 2000 lalu, Diniy kemudian melanjutkan studinya ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN), sekarang Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadits.

Selama menempuh pendidikannya, Diniy aktif mengikuti organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Keluarga Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Di HMI, Diniy dipercaya menjadi pengurus Bidang Intelektual Fakultas Ushuluddin dan di KAMMI, Diniy mendapat amanah sebagai koordinator Kajian Strategi. Diniy juga sering didaulat menjadi orator pada kegiatan demonstrasi di kampus.

Setelah lulus kemudian menikah, pada tahun 2007, Diniy menetap di Paringin, Kabupaten Balangan, yang merupakan kampung kelahiran suaminya yang bernama Zaki Mubarak, dan mereka memiliki tiga orang anak, seorang perempuan dan dua laki-laki.

Di Kabupaten Balangan, Diniy berkiprah memanajemen pendidikan yang berada di ruang lingkup Yayasan Al-Istiqamah dan menaungi beberapa lembaga pendidikan.

Bertujuan memperdalam keilmuan ia pun kembali kuliah di Universitas Terbuka jurusan Pendidikan Anak Usia Dini. Sekarang ini, ia tengah menempuh pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Lambung Mangkurat jurusan Administrasi Pendidikan.

  • Berikan Bimbingan Agama Melalui Satuan Pendidikan Dengan Berbagai Metode.

Selain itu, Diniy juga aktif melakukan pembinaan dibeberapa lembaga satuan pendidikan, tidak hanya unsur peserta didik, ia juga membina pendidik yang termuat dalam beberapa kelompok kelompok binaan di beberapa satuan pendidikan.

Diniy menaruh perhatian besar pada pembinaan sekolah, yang menurutnya sekolah mampu melahirkan out put peserta didik yang baik, bila seluruh unsur dalam satuan pendidikan bersinergi dalam keselarasan tujuan pendidikan.

Karenanya, perlu ada koneksivitas pembinaan antara pendidik, peserta didik dan juga orang tua peserta didik, demikian pula dengan seluruh unsur didalamnya.

Sementara ini, lahan-lahan yang tersentuh garapan penyuluhan di wilayahnya lebih dominan dilakukan di majelis-majelis ta’lim, masjid dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).

“Nah, untuk sementara ini satuan-satuan pendidikan kurang mendapatkan sentuhan pembinaan secara khusus,” tuturnya.

Secara intens, Diniy melakukan pembinaan di beberapa satuan pendidikan di Kabupaten Balangan. Metode dalam pembinaan yang ia lakukan diantaranya dengan menggunakan metode ceramah dan dialog interaktif.

Kemudian, metode bimbingan konseling, pendekatan personal, dan penugasan seperti melakukan analisa video, merangkum artikel dan menjawab soal soal yang diberikan penyuluh.

  • Gunakan IT Dalam Kegiatan Pembinaan

Tidak jarang, Diniy memanfaatkan informasi teknologi (IT) dalam penyampaian pembinaan seperti LCD yang terkoneksi dengan internet, penggunaan fitur Google Meet (Gmeet) dan Zoomeeting.

Dengan adanya pemanfaatan IT dalam menyampaikan materi, kelompok binaan mendapatkan kesempatan untuk menerima informasi yang lebih luas dan pembinaan yang tidak hanya dibatasi oleh ruang.

Aktivitas yang Diniy aplikasikan sejak 2008 sampai dengan 2024 ini. Kembali ia terapkan saat mengemban tugas sebagai Penyuluh Agama Islam di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Paringin.

  • Raih Penghargaan Terbaik 1, Seleksi Penyuluh Award 2024 Tingkat Kabupaten

Hingga pada Mei 2024 baru-baru tadi, metode yang ia terapkan tersebut berhasil membawanya meraih penghargaan sebagai Terbaik 1 (pertama), pada seleksi Penyuluh Award Tingkat Kabupaten Balangan.

Menyusul pada Juni 2024 ini, Diniy pun mengikuti seleksi Penyuluh Agama Islam Award 2024 Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. Hasilnya, Diniy kembali berhasil meraih Juara 1, katagori Metode Penyuluhan Baru.

Melalui prestasinya ini, Diniy digadang-gadang untuk siap mengikuti tahapan seleksu selanjutnya, Penyuluh Award 2024, tingkat Nasional.

  • Apresiasi Atas Aktivitas Ustadzah Diniy Dari Stakeholder

Sementara itu, Kepala KUA Kecamatan Paringin, Syahrudin, S.Ag., M.M. mengapresiasi pembinaan yang dilakukan Ustadzah Diniy berupa bimbingan agama melalui satuan-satuan pendidikan dengan berbagai metode tersebut.

“Kami telah mengetahui aktivitas berupa pembinaan yang Ustadzah Diniy lakukan. Dari pengawasan kami, kegiatan itu sangat positif dan kami sangat mendukung kegiatan tersebut,” tuturnya.

IMG 20240607 WA0004
Kepala KUA Kecamatan Paringin Syahrudin, S.Ag., M.M.(foto: Istimewa/HK)

Begitu pula, tanggapan positif juga terlontar dari Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka. Kankemenag) Kabupaten Balangan, Drs. H. Saribuddin, M.Pd.I.

Menurutnya, pembinaan yang Ustadzah Diniy lakukan membantu upaya penyuluhan agama dengan menyentuh langaung lini penting disosial masyarakat. Ia juga menaruh harapan agar prestasi pada seleksi tingkat nasional nanti dapat menghasilkan yang terbaik.

“Saya pribasi sangat menghargai apa yang sekama ini dikakukan oleh Ustadzah Diniy. Saya berharap kedepan, bentuk pembinaan tersebut dapat terus diaplikasikan dan dikembangkan,” terangnya.

Menurut Ketua Yayasan Al-Istiqamah Paringin, Kabupaten Balangan, Hj. Syahriah, S.Pd.I. kegiatan pembinaan secara intens yang diterapkan Diniy terhadap tenaga pendidik dilingkungan pndidikan yang ia kelola memiliki dampak secara positif.

Selain meningkatkan kompetensi para guru, pembinaan yang Diniy lakukan selama ini telah membantu mengembangkan pengetahuan dan membuka wawasan para guru.

“Secara khusus berpengaruh positif pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas, karena kapabilitas guru yang saya nilai mumpuni,” pungkasnya.

Tim Liputan

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka