Banjarbaru – Sampah memang menjadi masalah serius di Banjarmasin, dengan tumpukan sampah yang mencapai 600 ton per hari.
Penutupan TPA Basirih telah menyebabkan masalah ini menjadi semakin parah, karena sampah tidak terangkut dan menumpuk di berbagai tempat.
Plt. Kadis Lingkungan Hidup Prov Kalsel Fathimatuzzahra mengatakan, sekarang yang ada di Banjarmasin hanya TPA Sampah Regional Banjarbakula.
“Kita diberikan waktu selama 3 bulan untuk menangani sampah yang ada di Banjarmasin, setelahnya kita akan memberlakukan kembali seperti melakukan hal terdahulu. Jadi berdasarkan kouta, tidak lagi 300 ton perharinya,”Ujarnya, Kamis (5/6/25).
Fathimatuzzahra berharap, bahwa Kota Banjarmasin benar-benar bisa mengelola sampahnya dengan baik, di daerah Hulunya jangan di daerah Hilir saja.
“Kalau bukan masyarakat yang memilah sampah, paling tidak dari kecamatannya. Mudah-mudahan mereka memilih alat pemilah sampah seperti mesin gibrig.
” Dari situ sudah terpilah yang mana sampah Organik dan Non-organik, residunya silahkan angkut ke Banjarbakula. Kalau untuk Organiknya bisa dilakukan dengan metode pembuatan kompos,” Jelasnya.
Kemudian, sampah Non-organik yang bernilai bisa melalui PDU (Pusat Daur Ulang sampah), dan bank sampah induk serta bank sampah masih-masing.
“Sampah yang terkumpul akan diproses sesuai dengan kategorinya, kita harapkan demikian,” Tuntasnya.