Upaya memperkuat sinergi antarprovinsi terus ditunjukkan oleh pimpinan lembaga legislatif di wilayah Kalimantan. Kali ini, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Achmad Djufrie, melakukan kunjungan langsung ke Kantor DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) di Karang Paci. Kehadiran orang nomor satu di legislatif Kaltara tersebut disambut hangat oleh Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, serta Wakil Ketua I DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban di ruang pimpinan Gedung D lantai 2.
Pertemuan ini tidak sekadar bersifat seremonial, melainkan menjadi forum diskusi yang membahas isu-isu strategis yang menyangkut kepentingan masyarakat di kedua provinsi, terutama yang bermukim di daerah perbatasan. Dalam paparannya, Achmad Djufrie menyampaikan dua poin utama yang menjadi alasan kunjungannya, yakni persoalan akses jalan penghubung antara wilayah Tanjung Batu di Kabupaten Berau, Kaltim dengan wilayah Mangkupadi di Kabupaten Bulungan, Kaltara.
Menurutnya, infrastruktur jalan di jalur tersebut sangat penting, bukan hanya untuk memperlancar mobilitas antarwilayah, tetapi juga sebagai sarana penggerak ekonomi masyarakat. Jalan penghubung itu akan mendukung aktivitas distribusi dari Tanjung Batu ke kawasan industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) yang kini tengah berkembang pesat di Kaltara.
“Kami sangat berharap adanya kerja sama dan dukungan dari Pemerintah dan DPRD Kaltim terkait akses jalan ini. Di Tanjung Batu, banyak sekali produk-produk hasil laut dan pertanian yang potensial dipasarkan ke KIPI. Ini tentu akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi warga di kedua wilayah,” ungkap Achmad Djufrie.
Selain persoalan infrastruktur, Ketua DPRD Kaltara juga menyampaikan kendala yang dihadapi para anggota legislatif dalam menjalankan kegiatan reses, terutama terkait tantangan geografis yang menyebabkan jarak antarwilayah menjadi sangat jauh dan terpisah. Hal ini kerap menghambat efektivitas pelaksanaan reses dalam menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
Menanggapi penyampaian tersebut, Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud menyatakan dukungannya terhadap gagasan peningkatan konektivitas antarwilayah. Ia menilai, kerja sama lintas provinsi adalah hal penting dan strategis untuk mendorong pertumbuhan kawasan perbatasan, terutama yang memiliki potensi besar seperti di daerah Tanjung Batu dan Mangkupadi.
“Saya menyambut baik kunjungan ini. Tentu saja, kami akan memberikan dukungan penuh. Kita akan agendakan kunjungan bersama ke lokasi, baik untuk survei jalan maupun meninjau perusahaan KIPI, sebagai bentuk komitmen bersama antara DPRD Kaltim dan Kaltara,” ujar Hasan.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua I DPRD Kaltim, Ekti Imanuel. Ia mengusulkan agar ke depan dibentuk tim gabungan yang terdiri dari unsur DPRD kedua provinsi untuk melakukan survei lapangan dan meninjau langsung kondisi wilayah yang menjadi titik perhatian. Menurutnya, pertemuan teknis dan koordinasi di titik netral dapat menjadi solusi efektif untuk menjembatani komunikasi dan kerja sama.
“Alangkah baiknya jika kita duduk bersama di satu titik lokasi yang disepakati oleh kedua belah pihak. Dari situ kita bisa melakukan survei bersama dan membangun kesepakatan lebih lanjut. Kaltim dan Kaltara perlu membangun sinergi nyata, karena kita berbagi ruang yang sama dan saling membutuhkan,” pungkas Ekti.
Pertemuan ini menjadi langkah awal yang menggambarkan semangat kolaboratif antara dua provinsi di Kalimantan yang saling bertetangga. Dalam konteks pembangunan wilayah dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat, sinergi seperti ini menjadi penting untuk memastikan pembangunan tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi saling menguatkan, terutama dalam upaya mendorong pertumbuhan kawasan perbatasan yang selama ini masih menghadapi berbagai keterbatasan infrastruktur dan akses. (adv)