MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar melaksanakan kegiatan Peletakan Batu Pertama Gerai, Pergudangan, dan Fasilitas Koperasi Desa Merah Putih Indrasari, Jumat (17/10/2025). Pembangunan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat perekonomian desa melalui pengembangan koperasi sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat.
Acara tersebut menandai dimulainya pembangunan sarana pendukung koperasi yang nantinya berfungsi sebagai gerai penjualan produk lokal, gudang penyimpanan barang, serta pusat pelayanan bagi warga desa.
Kepala DKUMPP Kabupaten Banjar, I Gusti Made Suryawati, menyampaikan bahwa hingga saat ini sudah terbentuk 290 Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di wilayah Kabupaten Banjar.
“Dari total itu, 277 merupakan koperasi desa dan 13 koperasi kelurahan. Semuanya sudah memiliki izin dan berbadan hukum,” ucapnya.
Ia menambahkan, sebanyak 14 koperasi telah memiliki gerai yang aktif beroperasi, sementara sisanya masih dalam tahap pembangunan.
“Saat ini kami fokus pada percepatan pembangunan gerai agar semua koperasi dapat beroperasi secara maksimal,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan, Gusti Yanuar Noor Rifai, memberikan apresiasi atas upaya Kabupaten Banjar dalam memperkuat gerakan koperasi di tingkat desa. Ia menyebut bahwa sejak program Koperasi Merah Putih dijalankan, sebanyak 142 koperasi aktif telah terdaftar di sistem nasional.
“Alhamdulillah, Kalimantan Selatan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang 100 persen koperasinya telah teregistrasi di portal Opdep Ses,” ungkapnya.
Rifai juga menginformasikan bahwa pekan depan akan dilaksanakan pelatihan manajemen koperasi yang didanai melalui dana dekonsentrasi dan PMD.
“Pelatihan ini diikuti pengurus koperasi, kepala desa, sekretaris, dan BPD agar pengelolaan koperasi bisa lebih sinkron antara dinas PMD dan koperasi,” jelasnya.
Ia berharap pembangunan Gerai Koperasi Desa Merah Putih Indrasari dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mendorong kemandirian ekonomi desa.
“Meskipun sebagian gerai masih dalam tahap pembangunan, aktivitas koperasi tetap berjalan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Semoga ini menjadi awal yang baik menuju kemandirian ekonomi desa,” tutupnya.
