BerandaHabar BanjarbaruBPBD Banjarbaru Siapkan Program...

BPBD Banjarbaru Siapkan Program Kecamatan Tangguh Bencana sebagai Upaya Mitigasi dan Kesiapsiagaan Warga

Terbaru

Banjarbaru — Usai pelaksanaan Rapat Koordinasi Camat dan Lurah se-Kota Banjarbaru yang digelar di Aula Dandaman, Kecamatan Banjarbaru Utara, Rabu (15/10/2025), Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Zaini, mengungkapkan rencana pengembangan Program Kecamatan Tangguh Bencana sebagai bagian dari strategi mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah Banjarbaru.

Program ini sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang penanggulangan bencana.

Dalam wawancara seusai rapat, Zaini menjelaskan bahwa program ini akan melibatkan lima kecamatan di Kota Banjarbaru.

“Terkait dengan kecamatan tangguh bencana, insya Allah nanti akan kita launching bersama lima kecamatan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini tim BPBD tengah menyelesaikan proses penginputan data ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai bagian dari administrasi dan verifikasi program.

“Ini masih dalam progres penginputan data ke Kemendagri. Tinggal Kecamatan Cempaka yang belum, insya Allah minggu ini sudah selesai. Setelah itu, kita akan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri,” jelasnya.

Program ini dirancang untuk memperkuat kesiapan masyarakat di wilayah-wilayah yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana seperti banjir, kebakaran lahan, dan cuaca ekstrem.

“Program ini salah satu bentuk mitigasi bencana melalui peran kecamatan. Tujuannya agar masyarakat di titik-titik rawan bencana siap dan siaga jika terjadi bencana,” terang Zaini.

Hal ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satunya datang dari Rizky, seorang mahasiswa yang tinggal di Kelurahan Kampung Pelangi, Banjarbaru Selatan.

“Menurut saya program ini sangat bagus, apalagi di wilayah kami yang rawan genangan kalau hujan deras,” ujarnya saat diwawancarai.

Ia berharap program Kecamatan Tangguh Bencana juga dapat melibatkan mahasiswa dan warga muda dalam kegiatan pelatihan tanggap darurat.

“Kami anak muda siap membantu. Kalau bisa, kami juga dilibatkan dalam simulasi evakuasi atau pelatihan kesiapsiagaan. Jadi masyarakat tidak hanya menunggu, tapi tahu apa yang harus dilakukan kalau bencana datang,” tambahnya.

Menurutnya, pendekatan berbasis kecamatan ini penting agar informasi dan kesiapan masyarakat lebih merata.

“Kadang orang tahu ada peringatan cuaca ekstrem, tapi tidak tahu langkahnya apa. Saya harap, dengan adanya program ini setiap kelurahan bisa punya tim siaga sendiri,” tutupnya

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka