Banjarmasin – Sebagai kampus vokasi Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) terus membuat terobosan inovasi teknologi, kali ini sebuah mesin pelubang tanah diserahkan Tim Peneliti Poliban kepada kelompok tani sawit Desa Buntok Baru Kalteng sebagai bentuk dukungan terhadap penerapan pemupukan sistem biopori yang ramah lingkungan dan efisien, Minggu (26/10/2025).
Salah satu tim pengembang inovasi, Antan Noraidi Maulana menjelaskan, kalau alat yang tim nya buat berfungsi untuk membuat lubang tanam untuk proses pemupukan.
“Dengan alat ini, pekerjaan yang sebelumnya memakan waktu lama kini bisa dilakukan lebih cepat, praktis, dan hemat tenaga,” ujarnya.
Menurut Antan, mesin ini berbeda dari cara manual, yang mana dilengkapi mekanisme pengebor tanah otomatis yang mampu menembus lapisan keras di lahan perkebunan sawit.
“Hasilnya, petani dapat membuat lubang biopori dengan ukuran seragam dan kedalaman optimal sehingga pupuk dapat terserap lebih baik ke dalam tanah,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, selain mempermudah pekerjaan petani, penggunaan mesin ini juga mendukung pengelolaan tanah yang berkelanjutan. Sistem biopori yang dihasilkan membantu menjaga kelembapan tanah, memperbaiki struktur pori-pori, dan meningkatkan daya serap air hujan. Dengan demikian, lahan menjadi lebih subur dan produktivitas tanaman sawit pun meningkat.
Antan berharap, penyerahan hibah mesin ini menjadi langkah awal menuju modernisasi perkebunan rakyat, sekaligus bentuk nyata kolaborasi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong inovasi teknologi tepat guna.
“Melalui alat ini, kami berharap petani sawit bisa bekerja lebih efisien tanpa menguras tenaga. Selain itu, sistem biopori juga membawa manfaat jangka panjang bagi kesuburan tanah,” pungkasnya.
