Banjarbaru — Pemerintah Kota Banjarbaru menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Ruang Tamu Utama Wali Kota Banjarbaru, Selasa (14/10/2025).
Rapat ini bertujuan memastikan pelaksanaan program MBG berjalan aman, tertib, dan sesuai standar kesehatan di seluruh wilayah Kota Banjarbaru.
Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby, menjelaskan bahwa pelaksanaan program MBG melibatkan berbagai pihak, termasuk unsur Forkopimda, Kepolisian, dan TNI, guna memperkuat pengawasan terhadap penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat.
“Hari ini Pemerintah Kota Banjarbaru bersama Forkopimda, Kepolisian, TNI, dan juga tentunya pihak SPPG melaksanakan rapat koordinasi penyelenggaraan pemberian makanan bergizi gratis di Kota Banjarbaru,” jelasnya.
Ia menegaskan, langkah koordinatif ini merupakan bagian dari upaya pencegahan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya terkait keamanan pangan.
“Alhamdulillah, Satgas MBG sudah kita bentuk dan sudah dibuat SK-nya. Tidak menutup kemungkinan nanti kita akan sidak beberapa dapur di Banjarbaru,” ujarnya.
Ia juga memastikan hingga saat ini belum ada laporan kasus keracunan makanan di wilayah Banjarbaru.
“Mudah-mudahan ke depan tidak akan terjadi apa-apa. Kita terus jaga agar semua aman,” tambahnya.
Dari sisi pengawasan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Juhai Triyanti Agustina, menegaskan pihaknya akan menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan ketat terhadap dapur penyedia makanan MBG.
“Tugas kami memastikan makanan yang disajikan bukan hanya enak, tapi juga aman, bergizi, tampilannya menarik, dan bermanfaat dari segi kesehatan,” jelasnya.
Ia menyebutkan Dinas Kesehatan akan melakukan pemeriksaan sampel makanan dan air secara acak (random) di berbagai dapur, tanpa jadwal tetap.
“Kami tidak menjadwalkan pemeriksaan secara terbuka agar hasilnya objektif. Tujuannya memastikan setiap dapur selalu siap kapan pun diperiksa dan benar-benar memenuhi standar,” ujarnya.
Hasil dari pemeriksaan tersebut akan menjadi dasar penerbitan sertifikat SLHS (Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi) bagi dapur penyedia MBG.
Sementara itu, Koordinator Wilayah SPPG Banjarbaru, Citra Nurfitriani, menekankan pentingnya peningkatan disiplin terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) di setiap dapur penyedia.
“Kita harus memastikan SOP benar-benar dilaksanakan dengan baik, sehingga makanan yang diberikan kepada penerima manfaat tetap aman untuk kesehatan,” ujarnya.
Citra menambahkan, pihaknya bersama lintas sektor telah membahas strategi pengawasan dan peningkatan kualitas pelayanan.
“Strategi-strateginya sudah kita bahas dan insya Allah dalam waktu dekat akan kita perketat, supaya cita-cita bersama untuk menghadirkan makanan bergizi dan aman bagi masyarakat bisa terwujud,” tutupnya.
